Dosen Universitas Negeri Padang Dorong Nagari Batu Basa Pariangan Jadi Nagari Digital dan Peduli Lingkungan

Dosen Universitas Negeri Padang Dorong Nagari Batu Basa Pariangan Jadi Nagari Digital dan Peduli Lingkungan

Inovasi pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Padang (UNP) kembali hadir di tahun 2025. Kali ini, dosen Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik UNP, Dr. Syaiful Haq, S.Pd., M.Pd.T, memimpin program bertajuk “Pengembangan Nagari Batu Basa Berkelanjutan Menuju Ecowisata: Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Teknologi Informasi dan Produk Kreatif.” Pengabdian ini menargetkan Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, sebagai model nagari digital sekaligus nagari yang peduli lingkungan. Melalui kolaborasi erat antara tim akademisi, mahasiswa, dan pemerintah nagari, berbagai langkah inovatif telah diterapkan demi mewujudkan tujuan tersebut.

Langkah awal dari program ini adalah pengembangan platform digital berupa website resmi nagari, yaitu www.batubasarancak.id, yang dapat diakses masyarakat dari mana pun. Website ini diharapkan menjadi pusat informasi, promosi, dan komunikasi digital bagi masyarakat Nagari Batu Basa.

Namun, digitalisasi bukan satu-satunya fokus. Permasalahan sampah yang masih dibuang sembarangan, termasuk ke sungai, menjadi perhatian serius tim pengabdian. Untuk itu, pendekatan inovatif berbasis edukasi dan partisipasi masyarakat diterapkan melalui tiga strategi utama.

Pertama, tim membuat “tiang sampah edukatif”—tiang khusus tempat masyarakat menggantungkan sampah rumah tangga yang nantinya diangkut oleh petugas menggunakan becak motor (bentor). Saat ini, keberadaan bentor tengah diupayakan bersama pemerintah nagari dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Datar. Pendekatan kedua mendorong masyarakat memilah sampah plastik di rumah untuk dijadikan ecobrick dari plastik bekas yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi ringan. Sebagai insentif, setiap ecobrick yang dikumpulkan akan dihargai Rp 1.000, dengan syarat berasal dari warga asli Nagari Batu Basa dan sampahnya pun berasal dari wilayah tersebut.

Pendekatan ketiga melibatkan sistematisasi pengumpulan ecobrick di setiap kantor jorong. Pemerintah nagari diminta menyediakan tempat khusus agar proses pemilahan dan pengumpulan berjalan efisien.

Program pengabdian ini juga melibatkan dua dosen lain, yaitu Rizki Indra Utama, S.Pd., M.T., M.Pd.T dan Rizal Kurniawan, S.Psi.I., M.Si., serta didukung oleh 20 mahasiswa UNP yang menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 30 hari. Para mahasiswa turut berperan aktif dalam edukasi, pendampingan masyarakat, serta dokumentasi kegiatan.

Dr. Syaiful Haq menegaskan bahwa pengabdian ini sejalan dengan Asta Cita Nasional dan Sustainable Development Goals (SDG's), terutama dalam bidang digitalisasi dan pembangunan lingkungan berkelanjutan. Dengan kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, Nagari Batu Basa diharapkan menjadi contoh inspiratif bagi nagari lain di Sumatera Barat dalam membangun desa digital yang hijau, inovatif, dan berdaya saing.

Merespon hal ini, Wali Nagari Batu Basa Bapak Baiturrahmad Z, S.H mengapresiasi adanya perhatian UNP terhadap Nagari Batu Basa. Ini adalah tahun kedua pelaksanaan pengabdian berkelanjutan di Nagari ini, semoga dapat dimaksimalkan dan berdampak untuk masyarakat Nagari Batu Basa.