Padang — Dalam langkah konkret membentuk masyarakat pesisir yang tangguh terhadap ancaman bencana alam, Universitas Negeri Padang (UNP) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan pembekalan khusus bagi 280 mahasiswa KKN Tematik TRC “Tsunami Ready Community” yang akan diterjunkan ke 10 desa di Kepulauan Mentawai, wilayah yang dikenal sebagai salah satu zona paling rawan gempa dan tsunami di Indonesia.
Pembekalan ini berlangsung pada Senin sore, 16 Juni 2025, bertempat di Ruang Sidang Senat Lantai 4 Gedung Rektorat UNP, dan dihadiri oleh 10 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) serta narasumber dari institusi mitra pengurangan risiko bencana.
Para mahasiswa KKN mendapatkan materi komprehensif yang disampaikan langsung oleh tokoh-tokoh kunci, yaitu: Dr. Suaidi Ahadi, M.T. – Kepala Stasiun BMKG SG Kelas I Padang Panjang, Dr. Yasdinul Huda, M.T. – Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN UNP, M. Hafrison, M.Pd. – Ketua Tim Koordinator KKN Tematik “Tsunami Ready Community” Pusat KKN UNP, Prof. Dr. Pakhrur Razi, Ph.D. – Pakar kebencanaan dari FMIPA UNP.
Program ini mengacu pada standar internasional UNESCO-IOC Tsunami Ready Community, yang menetapkan 12 indikator kesiapsiagaan mulai dari pemetaan bahaya tsunami, sistem evakuasi dan informasi publik, hingga kemampuan menerima dan menyebarluaskan peringatan dini 24/7. Para mahasiswa dibekali untuk menjadi agen perubahan dalam memfasilitasi masyarakat Mentawai memenuhi indikator tersebut secara bertahap.
“Kesiapsiagaan tidak bisa dibangun dalam satu malam. Diperlukan transfer ilmu yang strategis, keterlibatan komunitas secara aktif, dan pendampingan berkelanjutan. Di sinilah peran mahasiswa menjadi vital,” ujar Dr. Suaidi Ahadi dari BMKG.
Pembekalan ini menekankan pentingnya literasi risiko bencana berbasis komunitas, penguatan struktur organisasi Kelompok Siaga Bencana (KSB), serta simulasi penanganan darurat berbasis skenario megathrust Mentawai. Materi juga mencakup penggunaan peta bahaya tsunami, peta evakuasi, serta pemahaman tentang sistem peringatan dini berbasis teknologi dan kearifan lokal.
Mewakili LPPM UNP dalam sambutannya, Yasdinul Huda, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor—antara UNP, BMKG, dan BPBD Provinsi Sumatera Barat—merupakan kunci keberhasilan membangun komunitas siaga tsunami.
“KKN Tematik ini adalah model
integrasi tridarma perguruan tinggi dengan agenda kemanusiaan global. Mahasiswa
tidak hanya belajar, tapi berkontribusi nyata pada keselamatan masyarakat,”
ujarnya.
Sementara itu, M. Hafrison
menyampaikan bahwa KKN Tematik TRC tidak sekadar program sesaat, tetapi bagian
dari proses panjang dalam membangun resiliensi sosial-ekologis masyarakat
pesisir. Ia juga menyebutkan bahwa desa-desa target di Mentawai telah dipilih
berdasarkan peta risiko terbaru dan kesiapan pemerintah nagari setempat untuk
bertransformasi menjadi komunitas "Tsunami Ready".
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari koordinasi intensif UNP–BMKG dengan Wali Kota Pariaman dan jajaran BPBD Sumbar, serta bagian dari implementasi Nota Kesepahaman bersama BMKG sejak September 2023. KKN Tematik “Tsunami Ready Community” di Mentawai diharapkan menjadi best practice nasional dalam pengarusutamaan edukasi kebencanaan di wilayah rawan, sekaligus kontribusi aktif terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). (ydlppm)