Padang — Universitas Negeri Padang (UNP) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Pembekalan Teknis Pelaksanaan KKN Tematik Tsunami Ready Community” pada Kamis, 26 Juni 2025. Kegiatan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh puluhan mahasiswa yang akan diterjunkan ke tiga daerah pesisir di Sumatera Barat, yaitu Kota Padang, Kota Pariaman, dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Pembekalan ini merupakan langkah awal untuk
menyiapkan mahasiswa KKN Tematik UNP agar mampu mendukung penguatan komunitas
siaga bencana di wilayah pesisir yang rawan tsunami.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Anton Komaini, S.Si., M.Pd.,
selaku Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNP. Dalam sambutannya,
Prof. Anton menyampaikan bahwa KKN Tematik ini tidak hanya berfokus pada
pengabdian rutin, tetapi memiliki misi khusus dalam edukasi kebencanaan
berbasis masyarakat.
"Kegiatan ini menjadi wujud nyata
kontribusi akademik dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat
terhadap bencana tsunami. Mahasiswa bukan hanya pelaksana program, tetapi juga
agen edukasi dan transformasi sosial," ungkapnya.
Selanjutnya, Dr. Suaidi Ahadi, M.T., Kepala Stasiun Kelas I BMKG
Padang Panjang, memberikan arahan teknis dan motivasi kepada peserta. Ia
menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam membangun komunitas tangguh
bencana.
"Melalui peran mahasiswa, informasi
kebencanaan dapat lebih mudah dipahami dan diterima masyarakat. Program Tsunami
Ready Community ini hanya bisa berhasil jika melibatkan semua pihak, termasuk
generasi muda," tegasnya.
Materi utama disampaikan oleh Adinda Novitri, S.Tr., staf teknis
BMKG, yang memaparkan beberapa poin penting sebagai bekal mahasiswa di
lapangan, antara lain:
- Demografi masyarakat pesisir Padang, Pariaman, dan Pesisir Selatan, termasuk kelompok rentan dan potensi keterpaparan risiko tsunami.
- Peta bahaya tsunami dan jalur evakuasi berdasarkan pemodelan terbaru, termasuk estimasi waktu kedatangan gelombang dan lokasi titik kumpul aman.
- Sistem peringatan dini dan indikator Tsunami Ready Community (TRC) UNESCO-IOC, serta cara implementasinya di tingkat desa.
- Strategi penyampaian informasi kebencanaan yang kontekstual dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat lokal.
Kegiatan ini ditutup oleh Dr. Yasdinul Huda, M.T., Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN -
LPPM UNP, yang
menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan serta harapan besar
terhadap peran aktif mahasiswa di lokasi KKN.
"Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi
UNP dengan BMKG, BPBD di tiga wilayah pesisir dan pemangku kepentingan lainnya.
Kami berharap seluruh proses KKN Tematik di tiga wilayah pesisir ini berjalan
sukses dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat," ujar Dr.
Yasdinul.
Ia menegaskan bahwa melalui pendekatan ilmiah,
partisipatif, dan sistematis, mahasiswa UNP diharapkan menjadi penggerak utama
dalam membentuk masyarakat pesisir yang lebih tangguh menghadapi ancaman
bencana.