Padang — Sebagai bentuk kesinambungan dari Nota Kesepahaman antara UNP dan BMKG yang telah ditandatangani pada 30 September 2023, BMKG dan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan KKN UNP mengadakan bincang santai dalam upaya membangun masyarakat pesisir yang tangguh dan siap menghadapi bencana pada Minggu, 15 Juni 2025 di Hill’s Café & Resto Padang.
Bincang santai ini dihadiri oleh Suaidi Ahadi, Kepala Stasiun BMKG GAW Kelas I Padang Panjang, Armiz, Sekretaris BPBD Sumbar. Dari pihak UNP, hadir langsung Kepala Pusat Abdimas dan KKN, Yasdinul Huda, didampingi Tim Koordinator KKN, M. Hafrison, bersama serta tim Pusat Kajian bencana FMIPA UNP, Pakhrur Razi dan Hamdi
Suaidi Ahadi menyatakan “Sumatera Barat sebagai daerah yang rawan bencana, terutama gempa bumi, perlu melakukan langkah nyata dalam mempersiapkan masyarakat sadar bencana. Jika masyarakat memahami dan sadar dengan apa yang harus disiapkan dan dilakukan ketika bencana terjadi tentu resiko dampak bencana tersebut dapat dikurangi. Untuk itu, BMKG merasa bahwa penguatan sinergi lintas sektor sangat penting untuk mengurangi risiko bencana secara sistemik, salah satunya melalui kerjasama dengan Pusat KKN UNP.
Sebagai
wujud nyata dan melanjutkan kerjasama yang telah dimulai pada tahun 2023 antara
BMKG dan UNP, dalam upaya membangun masyarakat pesisir pantai yang tangguh dan
siap menghadapi bencana, kembali mengukuhkan langkah strategis melalui program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik “Tsunami Ready Community”. Suaidi menyatakan
“kegiatan ini merupakan pilot project sebagai model nasional. Kita tidak hanya
mentransfer data, tetapi juga membangun pemahaman kolektif”. Sebagai pilot
project, kegiatan ini akan dilaksanakan
dibeberapa kelurahan di Kota Padang dan Kota Pariaman.
Yasdinul Huda, mewakili LPPM UNP, menyambut baik dan menyatakan siap untuk membantu menyukseskan progman ini. Pusat KKN siap merekrut mahasiswa sebagai peserta KKN Tematik “Tsunami Ready Community” untuk ditempatkan di Kota Padang dan Pariaman. Lebih lanjut Yasdinul Huda sebagai Kepala Pusat ABDIMAS dan KKN UNP juga menyatkan bahwa mahasiswa peserta KKN ini nantinya akan mengusung pendekatan partisipatif dan edukatif yang dikolaborasikan dengan teknologi BMKG serta pendekatan lokal berbasis kearifan masyarakat.
Sebagai bukti keseriusan dan bentuk dukungan UNP terhadap kegiatan ini, Yasdinul Huda juga meminta BMKG untuk memberikan pembekalan kepada 280 orang mahasiwa KKN Reguler yang akan ditempatkan di Kepulaan Mentawai mengenai bentuk konkrit dan hal-hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk membentuk masyarakat “Tsunami Ready Community” (hf)